Langsung ke konten utama

Postingan

Sebuah Refleksi atas Mazmur 73

Ketika saya sedang mempersiapkan khotbah untuk tugas Mata Kuliah Homiletika, saya membuka dan membaca kitab Mazmur, saya pribadi menganggap bahwa kitab ini merupakan tulisan yang dapat dikatakan sebagai sastra kuno yang sarat makna. Salah satunya ketika mata saya tertuju pada satu bagian di dalamnya. Ada hal menarik yang muncul ketika saya membaca Mazmur 73. Mazmur ini bercerita tentang bagaimana perjuangan seorang Asaf di dalam menghadapi pergumulan hidupnya. Kalau boleh dikata, sebenarnya Asaf mengalami satu kekeringan mendalam di dalam pergulatan spiritualitasnya yang kaku. Mengapa demikian? padahal jika kita lihat bahwa hidup Asaf tidak pernah bercela dihadapan Tuhan, dan selalu melakukan hal yang baik dan berkenan bagi Allah. Akan tetapi ini tidak menjamin hubungan harmonis antara Asaf dan Allah. Maka hal inilah yang menarik bagi saya untuk bisa membagikannya dalam tulisan ini. Mazmur ini di tulis dengan pendahuluan sebagai Mazmur Asaf. Siapakah sesungguhnya Asaf? Kal
Postingan terbaru

Roa (Smoked Fish)

Beberapa waktu yg lalu saya mengunjungi pasar tradisional di Luwuk, saya sengaja mampir ke tempat penjualan ikan Asap. Yup, tujuan saya adalah memburu ikan Roa asap untuk dijadikan oleh-oleh dan bekal dirantau tentunya 😁

Cerita Di Balik Lagu KJ. 401 "Makin Dekat Tuhan"

Images Source: https://img.discogs.com  Penggubah & Latar Belakang            Tentu sebagian besar kita tidak asing dengan sebuah film romansa yang diangkat dari sebuah kisah  nyata yang terjadi pada tahun 1912 yakni Titanic. Film ini menceritakan tentang  sebuah kapal yang karam disebabkan oleh benturan hebat antara kapal dan gunung es, yang kemudian memakan korban yang tidak sedikit. Adegan demi adegan di dalam film ini mencoba menggambarkan kembali detil setiap kejadian di masa itu sehingga penonton ikut larut dan merasakan betapa peristiwa itu begitu dahsyat nan mengerikan.             Tulisan ini tidak membahas mengenai jalan cerita film di atas, melainkan ada satu yang menarik dalam film karya sutradara kondang James Cameroon ini, yakni adegan di mana grup musik kapal itu tetap memainkan lagu-lagu mereka dengan profesional di tengah kepanikan penumpang yang tengah terancam nyawanya. Salah satunya adalah hymn “ Nearer my God to Thee ” atau di dalam Kidung Jemaat

Halloween its not for you!

Tanggal 31 Oktober umumnya bagi sebagian besar umat Protestan diseluruh dunia diperingati sebagai hari bersejarah yakni Hari Reformasi. Pada tahun 1517 tepatnya bulan oktober hari ke tiga puluh satu, Martin Luther seorang Uskup memakukan 95 dalil yang berisi tentang kritikan terhadap doktrin yang keliru dari gereja Katolik. Sebagian besar adalah protes Luther terhadap Indulgensia , yakni surat penghapusan Dosa oleh Paus, yang konon katanya hal itu diterapkan sebagai sarana “penyedotan” uang untuk pembangunan St. Basilika yang begitu megah. Taktik politik kotor ini yang ada akhirnya memicu keberangan Luther untuk berani menuliskan salah satu butir pokok di dalam 95 Dalilnya. Terlepas dari kebenaran ini, yang pasti bahwa moment 31 oktober itu menjadi satu titik balik gereja dari ekslusivisme para klerus dan Petinggi-petinggi gereja. Hingga kini hari bersejarah itu dikenang sebagai hari Reformasi yang melahirkan Protestan.
Kisah tentang Horatio Spafford It Is Well With My Soul (NKB.195. Kendati Hidupku Tentram) adalah sebuah judul hymn yang sangat terkenal bukan hanya melodi dan susunan lirik yang begitu mendalam yang menggambarkan kesungguhan iman yang dalam kepada Allah sekalipun keadaan hidup penuh dengan derita. Tetapi kisah dibalik lagu ini menjadi suatu cerita yang sungguh sangat menarik untuk disimak dan menjadi contoh bagaimana kehidupan seorang kristen yang bergumul dengan kebaikan Allah dan kenyataan hidup yang pahit.             Horatio Spafford adalah sosok dibalik lirik lagu ini. Rangkaian kata dan makna yang dalam akan penghayatan imannya kepada Tuhan mengajarkan kita bahwa hidup mengikut Tuhan tidak menjamin kita dapat merengkuh kenikmatan hidup sebagaimana yang di dambakan oleh setiap orang.  Tetapi sekalipun demikian, bukankah Allah tetap baik karena ia menjamin jiwa kita? Kira-kira demikian Spafford menulis lirik lagu ini. Siapakah Spafford? Horatio Spafford adalah seo
Penghukuman Allah dan Pengasihan Allah Pic Source: myonlycomfort.org Pendahuluan  Sempat menjadi Trending Topic sebuah Video di Youtube yang berjudul: “Risma Tegar Menghadiri Pernikahan Sang Pacar”. Video yang banyak menuai simpati ini [1] memperlihatkan seseorang yang bernama Risma, menghadiri pernikahan Pacar yang dicintainya yang bernama Rais dan dipacarinya selama kurang lebih 9 tahun. Tetapi Rais secara mengejutkan memilih mengakhiri perjalanan cintanya dengan menikahi wanita lain. Dan di dalam Video itu memperlihatkan Risma berjabat tangan dengan kedua mempelai, kemudian memeluk Rais pacarnya tersebut yang telah menjadi suami orang lain. Sangat menyedihkan bukan? Terlepas dari video ini adalah suatu kenyataan atau bukan, akan tetapi kadang kala harus kita akui, mulut kita bisa dengan mudah mengatakan, aku mengasihimu, aku mencintaimu...

Karunia Roh dan Gereja Karismatik

                        Gerakan Karismatik merupakan sebuah aliran di dalam kekristenan yang muncul di abad 20 ini dengan sebuah karakteristik baru bagi kekristenan secara umum yang ada. Gerakan ini muncul sebagai sebuah gebrakan baru yang cukup membuat gerakan ini menjadi sebuah gerakan yang banyak mengundang perhatian di dalam lingkungan gereja. Ciri khas gerakan ini menekankan karunia-karunia dari Roh kudus.                         Begitu banyak fenomena yang ditimbulkan oleh gerakan karismatik ini seperti tertawa dalam roh, atau gerakan Toronto Blessing yang terjadi di Kanada. Rata-rata dari fenomena ini mau menunjukkan bahwa manusia bisa mengejar karunia-karunia roh yang dicatat oleh Alkitab. Alkitab mengatakan bahwa Allah memberikan kepada umat-Nya masing-masing karunia Roh Kudus berdasarkan kedaulatan-Nya sendiri. Hal inilah yang diteknkan oleh gereja Karismatik di dalam pengajarannya. Karunia Rohani dianggap sebagai salah satu tanda hadirnya Roh Kudus di dalam kehid

Elia Nabi Yang Setia

Pendahuluan             Cerita mengenai nabi-nabi di dalam Alkitab barangkali bukan menjadi sesuatu yang asing di telinga orang Kristen. Sejak kecil pengajaran di Sekolah Minggu telah mengajarkan anak-anak mengenai kisah heroik para nabi dalam membawa bangsa Israel dengan segala mukjizat yang dilakukan seperti Musa yang membelah laut merah, atau Yosua dengan tentaranya meruntuhkan tembok Yerikho.             Salah satu ialah Elia, yang merupakan  satu dari sekian banyak nabi yang diceritakan di dalam Alkitab yang menggambarkan bagaimana Allah memakai manusia untuk menjadi “penyambung lidah-Nya” dalam berbicara kepada manusia dan menyatakan kehendak-Nya. Elia merupakan salah satu nabi yang dipakai Allah secara luar biasa untuk berbicara kepada umat Israel bahkan bukan hanya berbicara dalam bentuk peringatan, akan tetapi Elia juga bertindak melakukan nubuat dengan bukti karena keyakinannya terhadap suara Allah dan kehendak Allah. Elia melakukan mujizat-mujizat. Ia tiba-tiba muncul