Dari judul “Evangelism and the Sovereignty of God” telah
menggambarkan secara umum apa yang
menjadi isi dan topik permasalahan yang akan di bahas dalam buku ini, yaitu
Penginjilan itu sendiri (Evangelism) dan berhubungan erat dengan Kedaulatan
Allah (Sovereignty of God). Penekanan
isi buku yaitu terhadap doktrin kedaulatan Allah dan tugas manusia Kristen yang
adalah murid Yesus, untuk memberitakan injil yang mana kedua hal ini harus bisa
berjalan selaras, dan menghasilkan satu buah yang baik. Mungkin bagi kebanyakan
orang kedua hal ini merupakan Antinomi, dengan pemahaman yang sempit, namun
Packer berusaha membahas hal ini dengan lebih mendetail dengan cara pandangnya
melihat kedua hal ini.
J.I Packer
mendasari tulisannya dengan menyentil atau me-refresh
kembali tentang kepercayaan kaum Kristen khususnya kaum Injili, mengenai ajaran
atau doktrin penting dalam Teologi Kristen yaitu ajaran mengenai “Kedaulatan
Allah”, dimana Allah adalah Allah yang berpribadi, yang berdaulat dalam dunia
dan dalam ciptaan-Nya. Dalam hal ini Packer
menuliskan bahwa dia tidak akan terlalu membahas lebih dalam mengenai
“Kedaulatan Allah” ini sebab kekristenan pasti mengerti tentang hal ini, dan
bahwa doktrin mengenai kedaulatan Allah ini bukanlah hal yang asing.
Disisi yang
lain, Packer mengingatkan bahwa manusia – dalam hal ini orang-orang Kristen yang telah menerima kabar baik (Injil) itu, yaitu
kabar keselamatan di dalam Yesus Kristus
– harus melakukan atau mengerjakan tugasnya sebagai bentuk Tanggung Jawab
manusia itu sendiri ketika menerima anugerah keselamatan Yesus Kristus yaitu memberitakan Injil Kristus sebagai
berita keselamatan sesuai dengan apa yang di amanatkan oleh Yesus Kristus
sendiri dalam Matius pasal 28.
Penekanan terhadap Kedaulatan Allah dan tanggung jawab
manusia memang banyak dibahas di dalam buku setebal ± 103 halaman ini. Packer mengajak pembaca untuk secara bertahap
mengerti bahwa kedua hal diatas merupakan hal yang penting yang tidak dapat di
abaikan dan di mengerti secara terpisah. Setiap orang Kristen mempunyai tugas
penting yaitu penginjilan, memberitakan kabar keselamatan melalui Yesus kristus
kepada orang-orang yang belum mengenal Kristus secara pribadi, dengan tujuan
membawa mereka kepada pertobatan.
Sekilas
mungkin akan terlihat bahwa penekanan Packer terhadap tugas penginjilan yang dibahas
dalam buku ini mengisyaratkan pemahaman pragmatisme, karena penekanan terhadap
keharusan penginjilan yang menghasilkan hasil pertobatan. Akan tetapi Packer memang berusaha dengan setegas mungkin untuk
memberi pengertian yang tepat mengenai penginjilan yang merupakan tugas orang
Kristen tanpa mengabaikan kedaulatan Allah sebagai Penyebab utama yang
berkehendak membawa manusia kepada pertobatan seturut dengan kehendak dan
kemauan-Nya sendiri. Sebab penekanan pengertian penginjilan menurutnya adalah
berita mengenai Allah, Dosa, Karya keselamatan Kristus serta “undangan” untuk
beriman dan bertobat. J.I. Packer mencoba merumuskan pengertian ini dengan
mengambil dan membandingkan beberapa konsep teologis, dan secara hati-hati
membangun pengertian yang berakhir pada kesimpulannya mengenai penginjilan.
Secara teori
teologis, pemaparan mendalam Packer mengenai penginjilan mungkin dapat diterima
dengan baik bagi orang-orang kristen selaku murid Kristus walaupun terkesan
agak rumit dan sedikit terkesan dipaksakan. Hal yang harus dihindari adalah
pemahaman praktis pembaca dalam memahami konsep penginjilan maupun
metode-metode yang dituliskan. Jika dikaitkan dengan kontekstualisasi, maka
konsep Packer yang dilatar belakangi budaya barat ini – bukan tidak mungkin
akan mengalami beberapa hambatan dan kesulitan
jika dilaksanakan di negara Indonesia yang notabene berbeda dengan
budaya-budaya barat dalam hal komunikasi dan penerimaan suatu pemahaman
menyangkut ke-Tuhanan.
Namun dari
setiap pemaparan, Pointnya adalah setiap metode dari penginjilan harus
menemukan kunci, yaitu Firman itu sendiri sehingga dalam pemberitaan tidak
mengaburkan realitas berita injil.[1] Packer
sebenarnya tidak memberi saran atau suggest terhadap suatu metode tetentu maupun
membenarkan atau menyalahkannya, namun dalam tulisannya ia lebih banyak
memngajak pembaca berpikir, melalui pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan
motivasi, tujuan dan sebagainya di dalam metode yang digunakan.
Menyelaraskan
dua antinomi Alkitab memang bukan sebuah hal yang mudah, namun dari buku ini
terlihat bahwa Packer berusaha menyusun dan menyeimbangkan keduanya dalam
membangun suatu pengertian yang pada akhirnya mungkin dapat diterima oleh
pembaca, dan Packer menyebutkan bahwa kedua antinomi ini berdasarkan Alkitab
sehingga tidak ada yang lebih penting dari yang lainnya. Penginjilan merupakan
suatu bentuk tanggung jawab manusia terhadap Allah dan merupakan bagian dari
kedaulatan Allah. Ulasan yang cukup menarik ketika Packer mengulas beberapa
alasan dan pertanyaan yang berhubungan dengan predestinasi, dari sini terlihat
bahwa Packer memang secara hati-hati membangun suatu pemahaman Alkitabiah yang
dinyatakan dalam proposisi dan dilanjutkan dalam tulisan akhir buku ini
memberikan penguatan dalam keyakinan akan injil bagi pemberita injil itu
sendiri yang mencakup keberanian, kesabaran serta tekun berdoa. Kedulatan Allah
dan Penginjilan harus dimengerti secara lebih luas, dan terbuka sesuai apa yang
dikatakan Allah dalam Alkitab. Keduanya tidak saling menghalangi atau saling
berbenturan, tetapi dapat saling menopang dan berkaitan secara koheren. Dan
yang terpenting adalah setiap ajaran harus di dasarkan pada Alkitab yang adalah
Firman yang berotoritas.
Buku ini cukup
untuk memberi pengertian yang baik bagi orang Kristen sebab penulisannya cukup
ringan, berisi, dan mudah dibaca, juga Packer melengkapi tulisannya dengan mengambil
contoh-contoh dan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengajak pembaca untuk
berpikir lebih dalam mengenai Polemik yang sering diperdebatkan selama ini
dalam kaum Injili atau kekristenan secara umum, mengenai penginjilan dan
kedaulatan Allah atas ciptaanNya. Buku ini memberi cukup banyak pemahaman
mengenai tugas dan tanggung jawab umat Allah dalam memaknai kedaulatan dan kuasa-Nya
kepada manusia, Injil merupakan sesuatu yang harus diberitakan. Walaupun dalam
beberapa hal terlihat bahwa pemikiran konservatif Packer dalam mengkritik prinsip-prinsip penginjilan modern yang
sekedar menggugah emosi, namun dari awal penulisannya Packer telah menekankan
bahwa isi buku ini hanya merupakan tuangan pikirannya yang tidak dimaksudkann
untuk menjadi bahan perdebatan ataupun usaha indoktrinasi.
Krn tulisannya bersifat resensi, ga kelihatan esensi bukunya bro. Resensi setidaknya mengandung beberapa unsur yang hrs terlihat.
BalasHapus1. Apa permasalahan yg mau dijawab oleh sipenulis melalui bukunya?
2 Bgm cara dan pendekatan penulis dalam menjawab permasalahan dr poin 1?
3. Bgm evaluasimu sendiri terhadap poin poin 2 dr sipenulis? Evaluasi selalu mengandung hal positif dan negatif.
Tetap menulis ya bro.
Ini awal-awal aku menulis bang, gak ku perbaiki krn mau liat perkembanganku sih,, dari sini bisa jd tolok ukur buat lebih baik, (y) Thank You Bang..
BalasHapus