Add caption |
Dan benar sepanjang ibadah saya hanya memikirkan kembali mengenai hal ini. Oh God.. satu hal baru bagi saya melihat sebuah gereja dengan settingan ruangan yang gelap, yang hanya mengandalkan lampu kerlap-kerlip sebagai sumber penerangannya tanpa ada cahaya tunggal dan utama, serta dilengkapi dengan efek Asap dan disco Lighting dan Sound system yang besar yang menunjang praise and worship dengan irama Rock dan Techno di ibadah tersebut, dan memang benar yang dikatakan teman saya, bahwa dari sisi entertaint, suguhannya sangat menarik dan dikemas dengan apik. Pantas saja begitu banyak – bukan hanya anak muda, tetapi orang tua sekalipun, yang datang beribadah ditempat ini. Inilah fenomena yang terjadi sekarang, begitu banyak gereja yang hadir dengan menekankan sisi “hiburan” bagi jemaat, dengan pengaturan yang menarik, lampu kerlap-kerlip, efek asap, dan bahkan sering mengundang artis atau pembicara terkenal untuk menarik minat jemaatnya datang ke gereja. Ya fenomena churchtainment atau yang belakangan namanya saya tahu dari abang kamar saya yang bernama Rinto yaitu “Pseudo Theocentric Church”. Yes.. pseudo : palsu!!! Istilah ini sebenarnya tidak hendak menekankan kesesatan, hanya saja Istilah ini dipakai untuk menerangkan bahwa dasar Gereja yang seharusnya berpusat pada Allah menjadi: “seakan-akan” berpusat pada Allah. Lebih lanjut sebenarnya bagi saya fenomena semacam ini terjadi akibat ya itu tadi,, bahwa gereja yang seharusnya Theosentris, lebih menekankan kenyamanan jemaat dalam penekanan “service” nya. Metode ini barangkali merupakan salah satu wujud keprihatinan dari kurangnya minat anak muda generasi gereja untuk datang beribadah ke gereja yang hanya monoton dan membosankan, bisa jadi. Akhirnya beberapa pemerhati melihat bahwa ada celah yang baik untuk menarik minat jemaat untuk datang beribadah dalam konsep yang lebih menghibur dan tidak membosankan. Memasang dekorasi yang super wah dengan lampu-lampu yang super duper meriah dengan ditunjang alat musik yang keren membuat anak-anak muda khususnya beramai-ramai mendatangi gereja-gereja seperti ini. Aktivitas bergereja tidak lagi menekankan hubungan pertemuan antara pribadi dan Tuhan dan sesama, tetapi lebih kepada pemenuhan tuntutan afeksi semata. Ajaran dalam gereja bukan lagi yang utama, akan tetapi cukup dengan istilah “yang penting happy”. Ya.. memang benar jika dilihat bahwa gereja semacam ini sangat menekankan sisi hiburan untuk menyenangkan jemaatnya. Sebenarnya hadirnya gereja semacam ini merupakan hal yang wajar, sebab mereka berusaha memenuhi keninginan-keinginan jemaat yang telah bosan akan metode selama ini, hanya saja tujuan dari pelayanan mereka pada akhirnya bukan bertujuan dan berpusat pada Allah tetapi Berpusat pada manusia. Mengejar kuantitas dan mengesampingkan kualitas jemaat. Jemaat di buai dengan berbagai macam penghiburan dan parahnya adalah pemimpin gereja membiarkan itu untuk mempertahankan dombanya agar tidak melirik kandang lain yang lebih kinclong tanpa membimbing jemaat untuk mengenal akan ajaran yang sehat dan benar. Sisi entertainment dijadikan modus untuk “memenjarakan” jemaatnya dan bahkan lebih parah dipakai untuk “mencuri” domba kandang lain. Hal ini dapat menjadikan persaingan yang tidak sehat antara gereja. Mereka terus memperbaiki fasilitas mereka agar supaya menjadi yang paling hebat. Gereja yang seharusnya adalah kesatuan tubuh Kristus justru saling mengklaim yang terbaik, padahal menurut Paulus dalam Rom 12 dan 1 Kor. 12 bahwa setiap anggota adalah sama-sama satu tubuh dan saling memperhatikan. Sebenarnya sah-sah saja sebuah gereja memberikan fasilitas terbaik untuk jemaatnya agar ibadah lebih nyaman dan jemaat dapat menerima firman Tuhan dengan baik, akan tetapi bukanlah itu yang terutama. Yang terutama adalah bimbingan yang sehat dan pengajaran yang Alkitabiah bagi jemaat dalam menyikapi sikap dan etika beribadahnya dan bagaimana kita membiarkan Roh Kudus bekerja melalui gereja. Allah adalah pusat dari gereja, dan semua pelayanan orang percaya haruslah melayani Dia.
Membuka Usaha Diskotik sekarang bisa membuat omset Puluhan Juta loh silahkan klik Usaha Diskotik Sukses Dengan Beer dan Wine Cooler Salam Sukses. :)
BalasHapusThanks bro...
BalasHapusSaya senang membaca topik kamu. Saya salah seorang yg pusing kalo gereja sdh kayak diskotik. Sangat mengganggu konsentrasi kita ke Tuhan.
BalasHapusThanks yaa... Tuhan Yesus memberkati mu. Aminπππ