Sebuah film yang menceritakan kisah nyata sebuah Keluarga seorang Dokter berkebangsaan Spanyol yang saat ini berprofesi sebagai seorang Advokat, bernama Maria Belon. Belon dan keluarganya (Suaminya : Endriqe Belon, dan 3 orang puteranya Lucas, Thomas dan Simon), merayakan liburan Natal dengan melakukan perjalanan keluarga ke Thailand dan menginap di salah satu “Beach Resort” yang ada di negara tersebut. Petaka pun tak dapat ditolak ketika dalam sekejap gelombang besar mengggulung kawasan pantai Resort tempat dimana mereka menginap dan dalam hitungan detik tempat yang begitu indah berubah menjadi tempat terburuk yang pernah ada. Belon pun tidak luput dari seretan gelombang setinggi bangunan 2 lantai itu. Ditengah derasnya gelombang belon
mencoba meraih apa saja yang bisa membuatnya mengambang sehingga dia bisa bernafas di permukaan dan ketika ia mencapai permukaan air, sejenak dia berpikir untuk mati saja sebab mustahil rasanya bertahan dalam keadaan seperti itu.
Namun satu hal yang membuatnya berpacu maju menjauh dari maut adalah semangatnya ketika ia melihat anak lelaki tertuanya yang bernama Lucas memangilnya dari kejauhan yang tengah berpacu melawan maut. Melihat hal ini belon berusaha sekeras mungkin nberenang ke arah anaknya dan hasilnya pun membuahkan hasil, namun malang, tak lama mereka bersama, Arus air susulan menyapu mereka tanpa ampun. Sekali lagi kisah pilu ibu dan anak seakan tak berakhir. Usaha mereka pun membawa mereka pada hasil yang maksimmal. Singkatnnya mereka selamat karena ditemukan oleh masyarakat lokal. Belon yang saat itu tengah meregang nyawa akibat infeksi dan hantaman benda tajam dikakinya yang pada akhirnya membuatnya harus di amputasi, pun kembali kehilangan semangat hidupnya dan merassa bahwa dirinya lebih baik untuk mati dalam keadaan seperti itu, namun sesuai kesaksian belon, setiap dirinya akan tidur, pipinya selalu ditampar oleh wanita dari warga local dan selalu berkata kepadanya untuk semangat dan mengingat bahwa anaknmya ada bersama dengan dia. Kisah memilukan ini tidak berakhir disini, sebab dia mengira suaminya dan dua anak laki-lakinya yang lain sudah mati.
Sebuah film sederhana namun sangat “emotional touching” di balut dengan apik oleh sutradara Juan Antonio Bayona, , didukung oleh peran aktor dan aktris yang meraih Oscar Naomi Watts dan Ewan Mc Gregor. Setiap kisah digambarkan secara detail demi terciptanya kemiripan kronologi kejadian. Saya pribadi menilai bahwa film ini menyuguhkan suatu atmosfer yang menghipnotis penontonnya untuk berada dibawah alam ceritanya. Kesan penyentuhan emosi terlihat ketika mbegitu banyak menekankan adegan-adegan menguras air mata ketika terjadi pertemuan antara dirinya dan anggota keluarga belon yang sebelumnya tercerai berai. Sebuah kemustahilan memang, akan tetapi inilah kisah nyata. Mungkin kesan yang didapatkan adalah film ini begitu mendramatisir adegan, betul! Tetapi menurut Belon, film ini merupakan penggambaran sempurna dari kisah yang ia alami. Sebuah kemustahilan memang! Oleh karena itu “The Impposible” sangat sempurna menempel pada judul kisah ini.
Keseluruhan cerita ini mungkin tidak merujuk pada kisah mukjizat penyelamatan Tuhan terhadap sebuah keluarga walaupun memang tidak boleh diabaikan bahwa bisa dilihat dari sisi religius, mungkin beberapa orang mengambil kesimpulan bahwa ini adalah kebesaran Tuhan, memang benar! Mengingat Tidak ada yang kebetulan dalam dunia ini, semua diatur Tuhan!! Belon sendiri tidak banyak berbicara tentang Tuhan. Sah-sah saja mengomentari bahwa film ini meningkatkan refleksi religiusitas seseorang sebab terjadi satu kontak emosional dengan pencipta akan ketakjuban kuasanya dalam ketidakmungkinan ini. Tetapi bagi saya, kisah ini ingin menyampaikan sebuah pesan mengenai perjuangan dan tanggung jawab akan hidup. Kepasrahan bukanlah satu jalan keluar yang baik dalam melihat suatu hal yang mempunyai berbagai kemungkinan. Hubungan batin antara keluarga pun merupakan sisi yang tidak boleh dilupakan dalam mencari segala kemungkinan, walaupun agak meminggirkan logika, tetapi inilah hubungan yang tidak bisa tidak untuk diakui.
Wajar saja film ini mendapatkan nominasi Golden Globe Award, jika dilihat dari segi kualitas cerita, secara general membahasakan sebuah kisah nyata mungkin mudah saja bagi sineas kenamaan, akan tetapi membuat penonton benar-benar menyelami cerita dan turut larut dalam permainan emosi adegan demi adegan itu bukan hal yang mudah, tapi Bayona membuat kisah ini menjadi sebuah kisah perjuangan yang hidup.
Film ini sangat baik untuk ditonton : Recommended! :) :) "two thumbs up"
mencoba meraih apa saja yang bisa membuatnya mengambang sehingga dia bisa bernafas di permukaan dan ketika ia mencapai permukaan air, sejenak dia berpikir untuk mati saja sebab mustahil rasanya bertahan dalam keadaan seperti itu.
Namun satu hal yang membuatnya berpacu maju menjauh dari maut adalah semangatnya ketika ia melihat anak lelaki tertuanya yang bernama Lucas memangilnya dari kejauhan yang tengah berpacu melawan maut. Melihat hal ini belon berusaha sekeras mungkin nberenang ke arah anaknya dan hasilnya pun membuahkan hasil, namun malang, tak lama mereka bersama, Arus air susulan menyapu mereka tanpa ampun. Sekali lagi kisah pilu ibu dan anak seakan tak berakhir. Usaha mereka pun membawa mereka pada hasil yang maksimmal. Singkatnnya mereka selamat karena ditemukan oleh masyarakat lokal. Belon yang saat itu tengah meregang nyawa akibat infeksi dan hantaman benda tajam dikakinya yang pada akhirnya membuatnya harus di amputasi, pun kembali kehilangan semangat hidupnya dan merassa bahwa dirinya lebih baik untuk mati dalam keadaan seperti itu, namun sesuai kesaksian belon, setiap dirinya akan tidur, pipinya selalu ditampar oleh wanita dari warga local dan selalu berkata kepadanya untuk semangat dan mengingat bahwa anaknmya ada bersama dengan dia. Kisah memilukan ini tidak berakhir disini, sebab dia mengira suaminya dan dua anak laki-lakinya yang lain sudah mati.
Sebuah film sederhana namun sangat “emotional touching” di balut dengan apik oleh sutradara Juan Antonio Bayona, , didukung oleh peran aktor dan aktris yang meraih Oscar Naomi Watts dan Ewan Mc Gregor. Setiap kisah digambarkan secara detail demi terciptanya kemiripan kronologi kejadian. Saya pribadi menilai bahwa film ini menyuguhkan suatu atmosfer yang menghipnotis penontonnya untuk berada dibawah alam ceritanya. Kesan penyentuhan emosi terlihat ketika mbegitu banyak menekankan adegan-adegan menguras air mata ketika terjadi pertemuan antara dirinya dan anggota keluarga belon yang sebelumnya tercerai berai. Sebuah kemustahilan memang, akan tetapi inilah kisah nyata. Mungkin kesan yang didapatkan adalah film ini begitu mendramatisir adegan, betul! Tetapi menurut Belon, film ini merupakan penggambaran sempurna dari kisah yang ia alami. Sebuah kemustahilan memang! Oleh karena itu “The Impposible” sangat sempurna menempel pada judul kisah ini.
Keseluruhan cerita ini mungkin tidak merujuk pada kisah mukjizat penyelamatan Tuhan terhadap sebuah keluarga walaupun memang tidak boleh diabaikan bahwa bisa dilihat dari sisi religius, mungkin beberapa orang mengambil kesimpulan bahwa ini adalah kebesaran Tuhan, memang benar! Mengingat Tidak ada yang kebetulan dalam dunia ini, semua diatur Tuhan!! Belon sendiri tidak banyak berbicara tentang Tuhan. Sah-sah saja mengomentari bahwa film ini meningkatkan refleksi religiusitas seseorang sebab terjadi satu kontak emosional dengan pencipta akan ketakjuban kuasanya dalam ketidakmungkinan ini. Tetapi bagi saya, kisah ini ingin menyampaikan sebuah pesan mengenai perjuangan dan tanggung jawab akan hidup. Kepasrahan bukanlah satu jalan keluar yang baik dalam melihat suatu hal yang mempunyai berbagai kemungkinan. Hubungan batin antara keluarga pun merupakan sisi yang tidak boleh dilupakan dalam mencari segala kemungkinan, walaupun agak meminggirkan logika, tetapi inilah hubungan yang tidak bisa tidak untuk diakui.
Wajar saja film ini mendapatkan nominasi Golden Globe Award, jika dilihat dari segi kualitas cerita, secara general membahasakan sebuah kisah nyata mungkin mudah saja bagi sineas kenamaan, akan tetapi membuat penonton benar-benar menyelami cerita dan turut larut dalam permainan emosi adegan demi adegan itu bukan hal yang mudah, tapi Bayona membuat kisah ini menjadi sebuah kisah perjuangan yang hidup.
Film ini sangat baik untuk ditonton : Recommended! :) :) "two thumbs up"
Komentar
Posting Komentar